Kamis, 28 Maret 2013

Wanita Shalihah


WANITA SHALIHAH

Wanita adalah makhluk indah dalam ciptaan, susunan wujud dan sifat-sifatnya. Berpijak pada keindahannya, ALLAH mendudukan kedudukan mereka begitu berharga, dan sangat dibutuhkan eksistensinya sepanjang usia dunia. Tanpa keberadaannya tidak akan harmonis sebuah kehidupan. Darinya terlahir manusia-manusia pilihan pengemban amanat mulia. Kedudukan mulianya kaum wanita terbuktikan dalam tuangan syariat islam.
 Adapun sabda Nabi yaitu “ Dunia dalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah.”
Kedudukannya yang tinggi dan mulia, menjadikan iblis makhluk laknat penebar keburukan iri dan dengki. Ia menyiapkan sedemikian rupa jebakan dan makar untuk menjatuhkan sehina-hinanya wanita. Agar ia menjadi makhluk sial penyebab malapetaka dalam kehidupan.
Mereka adalah setiap wanita yang tidak mau memperhatikan anugerah kemuliaan dari Rabb-nya. Tidak menaati petunjuk hidup dari pencipta alam semesta. Akan mudah diperdayai oleh iblis dan bala dari kalangan manusia lacut. Mereka mengelabui wanita agar mengagumi kemolekan tubuhnya kemudian membanggakannya.
Ingatlah kebahagian sejati adalah hanya dengan hidup dibawah naungan aturan Dzat pencipta kita dan alam raya ini. Alangkah berbahayanya jika wanita keluar dari rumahnya tanpa menutupi auratnya, kecelakaan besar akan segera menimpanya. Ada dua kelompok penghuni neraka  yaitu satu kaum yang membawa cemeti seperti seekor sapi, dengan mereka memukul orang-orang, dan wanita yang memakai baju tapi telanjang, yang menyimpang lagi menarik perhatian, kepala mereka seperti punuk unta yang melenggak-lenggok. Dia tidak akan masuk surga dan tidak juga mencium baunya.
Ketahuilah setan menjerat manusia melalui tujuh tahapan, mulai tahapan kekufuran bila dia lolos maka setan menjerat dengan kebid’ahan, bila lolos maka menjeratnya dengan dosa-dosa besar, kemudian dengan jeratan dosa-dosa kecil, bila dengan itu lolos juga, maka setan menjerat dengan perbuatan mubah yang melalaikan ibadah, bila dengan itu lolos juga, setan menjerat dengan meyibukkan perkara-perkara fadhilah dan bila dia lolos juga maka setan menjerat dengan jeratan yang ketujuh dan semua orang mukmin tidak mampu meloloskan diri, sebab jika seandainya bisa lolos pasti Nabi Muhammad bisa terhindar darinya. Jeratan yang ketujuh itu adalah penindasan dan penyiksaan musuh-musuh islam